Sudah entah berapa kali saya bertemu dengan pebisnis yang gagal naik ke Level 2 dalam bisnisnya. Ciri-cirinya? Bisa terlihat dari dua hal utama:
1️⃣ Tidak Tahu Target Pasarnya
Coba saya tanya: “Siapa calon pembeli produk Anda?”
Jawaban yang paling sering saya dengar adalah, “Semua orang!”
Kalau sudah begitu, biasanya saya hanya bisa tersenyum. 🙂
Kenapa? Karena jawaban itu menunjukkan bahwa mereka belum benar-benar memahami siapa target pasar yang ingin mereka bidik.
2️⃣ Laba Kecil, Bisnis Belum Bernilai
Tanda kedua adalah laba yang dihasilkan sangat kecil.
Ini menunjukkan bahwa bisnisnya belum berbasis VALUE, melainkan hanya sekadar komoditas.
Padahal, kalau seorang pebisnis paham bagaimana membangun value dalam bisnisnya, dampaknya bisa luar biasa! 🔥
Naik ke Tangga Kedua: Niche Market 🎯
Kunci utama untuk naik kelas adalah memahami bagaimana bisnis bisa masuk ke Level 2, yaitu niche market.
Apa Ciri-Ciri Bisnis yang Berada di Level 2?
✅ Laba Besar dari Pasar Ceruk
Di level ini, profit bisa jauh lebih tinggi dari rata-rata industri. Kenapa? Karena pelanggan di niche market umumnya memiliki daya beli tinggi (“the have”).
Mereka tidak sekadar membeli produk karena harga, tetapi karena value dan emosi yang ditawarkan.
Contohnya?
Salah satu klien saya bergerak di bisnis properti. Dengan luas kavling 60 meter persegi, mereka mampu menjual rumahnya di atas 500 juta rupiah! 🔥
Padahal, mayoritas pengembang lain dengan luas tanah yang sama hanya bisa menjual di kisaran 100-300 jutaan.
Rahasianya? Mereka tidak hanya menjual rumah, tetapi menjual value, desain unik, dan pengalaman emosional bagi pembeli.
✅ Pareto Well Done: 80% Hasil dari 20% Effort
Di Level 2, kita bisa mendapatkan hasil 80% hanya dari 20% usaha. Kenapa? Karena bisnis yang sukses di niche market menjual keunggulan kompetitif, bukan sekadar produk biasa.
Contoh tadi:
Keunggulan kompetitif real estate tersebut adalah desain rumah yang unik dan artistik. Bukan sekadar menjual rumah, tapi menawarkan gaya hidup.
✅ Semakin Berceruk, Semakin Untung
Bisnis di Level 2 semakin dalam ceruknya, semakin tinggi pula nilainya.
Saya pernah berdiskusi dengan seorang peserta workshop yang membagikan pengalaman menarik:
Ada sebuah apartemen yang dijual secara privat.
📌 Calon pembeli diundang secara eksklusif
📌 Ditanya makanan favoritnya
📌 Disiapkan chef pribadi untuk menyajikan makanan kesukaannya
Dengan perlakuan eksklusif seperti ini, hampir tidak ada calon pembeli yang batal membeli.
Berapa harga apartemennya? 15 Miliar! 😲
Dan hebatnya? LUDES terjual!
Main di pasar yang semakin berceruk = profit semakin besar! 💰💰💰
Siap Naik Kelas? Jangan Jawab “Semua Orang” Lagi!
Kalau ingin bisnis naik ke Level 2, jangan lagi bilang “Semua orang bisa jadi pembeli”. Itu jawaban yang sangat tidak relevan.
Tantangan terbesar di level niche ini adalah terlalu banyaknya godaan untuk membidik pasar yang terlalu luas.
Tapi ingat, naik ke Level 2 bukan hal mudah. Butuh komitmen dan kerja ekstra keras.
📌 Tes dan ukur terus-menerus
📌 Miliki standar prosedur yang baik
📌 Bentuk struktur organisasi yang jelas
📌 Bangun proses bisnis yang sistematis
Semua itu butuh kerja keras dan dedikasi, tetapi jika berhasil, pundi-pundi Anda akan semakin tebal! 💰✨
Siap naik kelas? 😉



